Tuesday, May 8, 2012

Pesona Sidrotul Muntaha

0 comments
Sidrotul Muntaha merupakan tempat di atas arsy.Tempat ini khusus di sediakan oleh Allah SWT untuk mewahyukan perintah sholat kepada rosulullah Muhammad SAW.Hal ini menunjukan betapa kayanya Allah.Suatu tempat yang paling tinggi yang bahannya tidak ada yang menyamai di seluruh alam dan hanya digunakan sekali saja yaitu penyampaian perintah sholat.


Sidrotul Muntaha telah di ciptakan Allah jauh sebelum ada langit dan bumi.Ini mencerminkan betapa pentingnya arti sholat,menyembah Allah ta’ala.Setelah peristiwa mi’roj pun Sidrotul Muntaha tidak di pergunakan lagi.Kemudian ini pun menunjukan betapa muliana Nabi Muhammad SAW,dan yang paling penting,itu semua untuk memikirkan keselamatan manusia agar bahagia dunia akherat,tidak celaka.Alangkah meruginya manusia yang tidak mendirikan sholat.Betapa besar dosa manusia yang meninggalkannya.Sebesar-besarnya kemungkaran adalah meninggalkan sholat.

Sebenarnya nabi-nabi terdahulu pun mengajarkan umatnya untuk sholat,karena tidak ada artinya beragama jika tidak mengenal Tuhannya sekaligus menyembah-Nya.Namun dengan berjalannya waktu dan bergantinya generasi,akhirnya ajaran sholat itu di lupakan dan menghilang.Penghambaan kepada Tuhan akhirnya di cari-cari oleh para pemuka agama dengan mengarang tata cara penyembahan.Llau cara itu di kukuhkan seolah-olah itu ajaran nabinya.Apabila ada agama di dunia ini yang masih melakukan sujud kepada Allah,maka islam tidak perlu datang karena Allah telah di sembah.

Perhatikanlah tidak ada tata cara penyembahan yang sedahsyat sholat.Penghambaan tidak ada yang lebih hebat dari pada sujud.Gerakan sujud adalah merendahkan kepala bahkan lebih rendah dari kemaluannya.Ini menandakan penghambaan total dan pengakuan betapa tingginya Allah,Tuhan itu.Manusia bukanlah apa-apa di depan Tuhannya,Manusia penuh kelemahan sehingga tidaklah pantas menunjukan kesombongan didepan Allah azza wa jalla,sujud mewakili hal itu.Posisi duduk atau berbaring masih mencerminkan ada keangkuhan yang ingin di lihat dan di akui oleh pihak lain.Ini sama saja artinya dengan berteman atau bertamu bukan menyembah.Menyembah yang benar adalah yang menurut aturan yang di sembah bukan kemauan yang menyembah.

Kembali pada Sidrotul Muntaha,di tempat ini terdapat pohon di mana luas satu daunnya saja dapat menutupi bumi dan seisinya.Buahnya sebesar puncak gunung tinggi.Dari batangnya memencar empat sungai.Dua sungai nyata’lahir’ dan dua sungai ghoib’batin’.Dua sungai batin mengalir ke syurga,sedangkan dua sungai lahir mengalir ke sungai Nil dan Efrat (Durrotun Naaskhiin).Daun dan buahnya itu di selimuti oleh nur’cahaya’ Allah sehingga terlihat berkilau memancar ke segala penjuru.Malaikat-malaikat mengerubungi pohon itu seolah-olah mereka belalang yang terbat dari emas seraya bertasbih karena takut kepada Allah ta’ala.Pancaran sinar itu sangat dahsyat sekaligus mempesona sehingga tak dapat seorangpun yang dapat memerikannya.

Ketika mi’roj,Nabi beserta Jibril berada di tengah-tengah para malaikat yang hanya Allah yang tahu jumlahnya.Dari sana Rosulullah dan Jibril terus masuk ke dalam hamparan Sidrotul Muntaha hingga sampai pada satu hijab’tabir’ yang hamparannya terbuat dari emas.Jibril hanya samapai di pintu itu,tidak dapat masuk lebih jauh lagi tidak juga makhluk-makhluk yang lain.Tabir itu terbuka yang ternyata juga dijaga oleh malaikat.Malaikat itu mengajak Rosulullah jauh masuk kedalamnya.Sekedipan mata,Nabi dan malaikat itu sampai pada hijab ke dua yang terbuat dari mutiara.Lalu malaikat penjaga hijab itu gentian yang mengantar Nabi ke hijab berikutnya.Setiap hijab itu panjangnya lima ratus tahun perjalanan dan antara hijab dengan hijab berikutnya jaraknya juga lima ratus perjalanan.

Sampai akhirnya ditengah-tengah Sidrotul Muntaha,malaikat tidak ada lagi yang bisa menemani.Di situ terdapat bantal hijau yang mengeluarkan sinar yang sinarna lebih terang daripada sinar matahari.Nabi pun di buat silau karenanya.Nabi duduk di atas bantal itu.Ternyata dari sana dapat dilihat Arsy yang tidak ada segala sesuatu yang lebih luas daripada Arsy.Allah SWT mendekatkan Nabi kearah sandaran Arsy sambil menginformasikan tentang kejadian alam dari awal hingga akhir.

Rosulullah SAW tercekat,hatinya tidak bisa berkata apa-apa karena merasakan kedahsyatan kesyahduan yang tiada bandingnya.Selanjutnya Nabi mengucap tasyahud yang di jawab oleh Allah.Tasyahud akhirnya di abadikan oleh Allah berupa bacaan sholat ketika tasyahud sebelum salam.Selanjutnya Nabi memperoleh perintah dari Allah berupa kewajiban sholat.
Subhanallah

Leave a Reply