Sidrotul
Muntaha merupakan tempat di atas arsy.Tempat ini khusus di sediakan oleh Allah
SWT untuk mewahyukan perintah sholat kepada rosulullah Muhammad SAW.Hal ini
menunjukan betapa kayanya Allah.Suatu tempat yang paling tinggi yang bahannya
tidak ada yang menyamai di seluruh alam dan hanya digunakan sekali saja yaitu
penyampaian perintah sholat.
Sidrotul
Muntaha telah di ciptakan Allah jauh sebelum ada langit dan bumi.Ini
mencerminkan betapa pentingnya arti sholat,menyembah Allah ta’ala.Setelah
peristiwa mi’roj pun Sidrotul Muntaha tidak di pergunakan lagi.Kemudian ini pun
menunjukan betapa muliana Nabi Muhammad SAW,dan yang paling penting,itu semua
untuk memikirkan keselamatan manusia agar bahagia dunia akherat,tidak
celaka.Alangkah meruginya manusia yang tidak mendirikan sholat.Betapa besar
dosa manusia yang meninggalkannya.Sebesar-besarnya kemungkaran adalah
meninggalkan sholat.
Sebenarnya
nabi-nabi terdahulu pun mengajarkan umatnya untuk sholat,karena tidak ada
artinya beragama jika tidak mengenal Tuhannya sekaligus menyembah-Nya.Namun
dengan berjalannya waktu dan bergantinya generasi,akhirnya ajaran sholat itu di
lupakan dan menghilang.Penghambaan kepada Tuhan akhirnya di cari-cari oleh para
pemuka agama dengan mengarang tata cara penyembahan.Llau cara itu di kukuhkan
seolah-olah itu ajaran nabinya.Apabila ada agama di dunia ini yang masih
melakukan sujud kepada Allah,maka islam tidak perlu datang karena Allah telah
di sembah.
Perhatikanlah
tidak ada tata cara penyembahan yang sedahsyat sholat.Penghambaan tidak ada
yang lebih hebat dari pada sujud.Gerakan sujud adalah merendahkan kepala bahkan
lebih rendah dari kemaluannya.Ini menandakan penghambaan total dan pengakuan
betapa tingginya Allah,Tuhan itu.Manusia bukanlah apa-apa di depan
Tuhannya,Manusia penuh kelemahan sehingga tidaklah pantas menunjukan
kesombongan didepan Allah azza wa jalla,sujud mewakili hal itu.Posisi duduk
atau berbaring masih mencerminkan ada keangkuhan yang ingin di lihat dan di
akui oleh pihak lain.Ini sama saja artinya dengan berteman atau bertamu bukan
menyembah.Menyembah yang benar adalah yang menurut aturan yang di sembah bukan
kemauan yang menyembah.
Kembali
pada Sidrotul Muntaha,di tempat ini terdapat pohon di mana luas satu daunnya saja
dapat menutupi bumi dan seisinya.Buahnya sebesar puncak gunung tinggi.Dari
batangnya memencar empat sungai.Dua sungai nyata’lahir’ dan dua sungai ghoib’batin’.Dua
sungai batin mengalir ke syurga,sedangkan dua sungai lahir mengalir ke sungai
Nil dan Efrat (Durrotun
Naaskhiin).Daun dan buahnya itu di selimuti oleh nur’cahaya’
Allah sehingga terlihat berkilau memancar ke segala penjuru.Malaikat-malaikat
mengerubungi pohon itu seolah-olah mereka belalang yang terbat dari emas seraya
bertasbih karena takut kepada Allah ta’ala.Pancaran sinar itu sangat dahsyat
sekaligus mempesona sehingga tak dapat seorangpun yang dapat memerikannya.
Ketika
mi’roj,Nabi beserta Jibril berada di tengah-tengah para malaikat yang hanya
Allah yang tahu jumlahnya.Dari sana Rosulullah dan Jibril terus masuk ke dalam
hamparan Sidrotul Muntaha hingga sampai pada satu hijab’tabir’ yang hamparannya
terbuat dari emas.Jibril hanya samapai di pintu itu,tidak dapat masuk lebih
jauh lagi tidak juga makhluk-makhluk yang lain.Tabir itu terbuka yang ternyata
juga dijaga oleh malaikat.Malaikat itu mengajak Rosulullah jauh masuk
kedalamnya.Sekedipan mata,Nabi dan malaikat itu sampai pada hijab ke dua yang
terbuat dari mutiara.Lalu malaikat penjaga hijab itu gentian yang mengantar
Nabi ke hijab berikutnya.Setiap hijab itu panjangnya lima ratus tahun
perjalanan dan antara hijab dengan hijab berikutnya jaraknya juga lima ratus
perjalanan.
Sampai
akhirnya ditengah-tengah Sidrotul Muntaha,malaikat tidak ada lagi yang bisa
menemani.Di situ terdapat bantal hijau yang mengeluarkan sinar yang sinarna
lebih terang daripada sinar matahari.Nabi pun di buat silau karenanya.Nabi
duduk di atas bantal itu.Ternyata dari sana dapat dilihat Arsy yang tidak ada
segala sesuatu yang lebih luas daripada Arsy.Allah SWT mendekatkan Nabi kearah
sandaran Arsy sambil menginformasikan tentang kejadian alam dari awal hingga
akhir.
Rosulullah
SAW tercekat,hatinya tidak bisa berkata apa-apa karena merasakan kedahsyatan
kesyahduan yang tiada bandingnya.Selanjutnya Nabi mengucap tasyahud yang di
jawab oleh Allah.Tasyahud akhirnya di abadikan oleh Allah berupa bacaan sholat
ketika tasyahud sebelum salam.Selanjutnya Nabi memperoleh perintah dari Allah
berupa kewajiban sholat.
Subhanallah