Monday, April 23, 2012

Dialog Antara Hati dan Mata

0 comments
Mata adalah penuntun dan hati adalah pendorong dan penuntun.Yang pertama memiliki kenikmatan pandangan dan yang kedua memiliki kenikmatan pencapaian.Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra,jika terpuruk dalam kesulitan maka masing-masing akan mencela dan mencaci yang lain.


Hati berkata pada mata
Kata hati,”Kaulah yang telah menyeretku kepada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karena aku mengikuti beberapa saat saja.Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman dari kebun yang tak sehat,kau salahi firman Allah,’Hendaklah mereka menahan pandangannya’.Kau salahi sabda Rosulullah SAW ,’Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis.Barangsiapa meninggalkannya karena takut pada Allah Azza wa Jalla,maka Allah akan member balasan iman kepadanya,yang akan didapati kelezatan di dalam hatinya’.(Diriwayatkan Imam Ahmad)
Barangsiapa ingin hidup terpuji,maka hendaklah dia menahan ujung pandangan matanya dan lidahnya,agar dia selamat dari bahaya,karena mata menyimpan kelebihan pandangan dan lidah menyimpan kelebihan bicara.

Sanggahan mata terhadap hati
Mata berkata,”Kau zhalimi aku sejak awal hingga akhir.Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin.Padahal aku hanya utusanmu yang selalu taat dan penuntun yang menunjukan jalan kepadamu”.
Rosulullah bersabda.”Sesungguhnya di salam tubuh itu ada segumpal darah.Jika ia baik,maka seluruh tubuh akan baik pula,dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh tubuh.Ketahuilah,segumpal darah itu adalah hati”.(Di riwayatkan Al-Bukhari dan Muslim)

“Wahai hati,Jika engkau di anugerahi pandangan,tentu engkau tahu bahwa rusaknya pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu,dan kebaikan mereka adalah karena kebaikanmu.Sumber bencana yang menimpamu ialah karena engkau tidak memiliki cinta kepada Allah,tidak suka dzikir pada-Nya,tidak menyukai firman,asma dan sifat-Nya”.
“Hati adalah raja dan seluruh tubuh adalah pasukannya.Jika rajanya baik,maka baik pula pasukannya.Jika rajanya buruk,buruk pula pasukannya”.
Allah telah berfirman tentang orang yang mengalami krisis,’Sesungguhnya bukan mata itu yang buta,tetapi yang buta ialah hati yang ada di dalam dada”.(Q.S Al-Hajj 46)

Limpa ikut berbicara
Tatkala mendengar dialog antara hati dan mata serta perdebatan mereka berdua,maka limpa berkata,”Kalian berdua bahu membahu untuk menghancurkan dan membunuhku”.
Kulempar cacian kepada hati
Karena kau lihat badanku kurus kering
Hati mengikuti apa yang diinginkan mata dengan berkata,”Engkaulah sang duta”
Mata berkata pada hati,”Justru engkaulah yang menjadi penunjuk jalan”,
Limpa berkata,”Hentikan perdebatan ini,kalian biarkan diriku sebagai korban!”.
Lalu siapa yang bertanggung jawab?Allah mengirim seorang malaikat kepada keduanya untuk memutuskan perkara,seraya berkata,”Perumpamaan kalian berdua seperti orang melihat yang hanya bisa duduk dan orang buta yang bisa berjalan
Orang yang bisa melihat berkata,’Saya melihat buah,tetapi saya tidak bisa berdiri untuk memetiknya’.
Berkata orang yang buta,’saya bisa berdiri tapi tidak bisa melihat di mana buah itu’.
Orang yang bisa melihat berkata,’Panggulah aku,lalu berjalanlah agar aku bisa memetiknya’.
Lalu siapakah yang harus menangung beban?Keduanya yang menanggung beban.Begitulah gambaran kalian berdua”.

Leave a Reply