Termasuk
peristiwa yang membuat pecah hati manusia adalah saat Allah menanyakan segala
kenikmatan yang telah di berikan oleh-Nya selama di dunia.Allah mengingatkan,”Kemudian pada hari itu sungguh kalian akan
di Tanya tentang semua kenikmatan”.
Para
ulama menyebutkan bahwa kenikmatan tersebut adalah segala kenikmatan yang telah
dirasakan baik itu berupa kesehatan,makanan yang mengenyangkan,air yang
sejuk,naungan tempat tinggal,ketulusan hati dan tempat tidur yang nyaman,termasuk
juga kesehatan badan,pendengaran dan penglihatan.
Dalam
sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra ,Rosulullah Saw pernah bersabda,”Sesungguhnya kenikmatan yang pertama kali di
tanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah”,”Bukankah telah Kami
sehatkan badanmu dan telah Kami alirkan air untukmu”
Rosulullah
menyebutkan bahwa di antara nikmat yang paling banyak di dustakan(dilupakan)
oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.Hal ini di wujudkan
dalam bentuk malasnya mereka menunaikan kewajiban agama di saat waktu luang dan
di saat kondisi tubuh mereka normal.Di saat usia masih belia mereka lebih
banyak menggunkannya untuk maksiat,baru di saat tua mereka bertobat.Apa yang di
harapkan dari tobat yang di lakukan saat pikiran telah pikun,akal hampir hilang,tubuh
telah ringkih dan kekuatan fisik telah tiada?Ilmu apa yang dapat di peroleh
sebagai bekal menuju akhirat jika kesadaran kesadaran tentangnya datang di saat
tubuh ini telah di sangga dengan tongkat bahkan di papah orang lain?di saat
fisik telah melemah,mata telah rabun,telinga hampir tuli,dan mulut ini telah
kaku untuk melafadzkan ayat ayat-Nya?Maka,gunakanlah waktu sehat dan kondisi
lapang tersebut untuk mensyukuri nikmat-Nya.
Yang
pasti Allah akan menanyakan semua pemberian nikmat-Nya di dunia.Jika seorang
hamba mampu menjawab bahwa semua kenikmatan yang ia miliki di gunakan untuk
ketaatan kepada-Nya,maka ia telah mensyukuri nikmat tersebut,dan kelak Allah
akan membalas rasa syukurnya dengan kenikmatan yang lebih baik.Sebaliknya jika
hamba tersebut menggunakan semua kenikmatan tersebut di luar ketaatan
kepada-Nya,bisa di pastikan bahwa Allah akan meminta pertanggung jawaban
atasnya.Jika hamba tersebut tidak menunjukan hujjah yang kuat,maka Allah akan
menyiksanya sebagai bentuk keadilan atasnya.
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
(Q.S Ar-rahmaan)