Saturday, April 21, 2012

Allah akan Menghisab Setiap Kenikmatan yang Kita Rasakan

0 comments

Termasuk peristiwa yang membuat pecah hati manusia adalah saat Allah menanyakan segala kenikmatan yang telah di berikan oleh-Nya selama di dunia.Allah mengingatkan,”Kemudian pada hari itu sungguh kalian akan di Tanya tentang semua kenikmatan”.

Para ulama menyebutkan bahwa kenikmatan tersebut adalah segala kenikmatan yang telah dirasakan baik itu berupa kesehatan,makanan yang mengenyangkan,air yang sejuk,naungan tempat tinggal,ketulusan hati dan tempat tidur yang nyaman,termasuk juga kesehatan badan,pendengaran dan penglihatan.


Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra ,Rosulullah Saw pernah bersabda,”Sesungguhnya kenikmatan yang pertama kali di tanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah”,”Bukankah telah Kami sehatkan badanmu dan telah Kami alirkan air untukmu

Rosulullah menyebutkan bahwa di antara nikmat yang paling banyak di dustakan(dilupakan) oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.Hal ini di wujudkan dalam bentuk malasnya mereka menunaikan kewajiban agama di saat waktu luang dan di saat kondisi tubuh mereka normal.Di saat usia masih belia mereka lebih banyak menggunkannya untuk maksiat,baru di saat tua mereka bertobat.Apa yang di harapkan dari tobat yang di lakukan saat pikiran telah pikun,akal hampir hilang,tubuh telah ringkih dan kekuatan fisik telah tiada?Ilmu apa yang dapat di peroleh sebagai bekal menuju akhirat jika kesadaran kesadaran tentangnya datang di saat tubuh ini telah di sangga dengan tongkat bahkan di papah orang lain?di saat fisik telah melemah,mata telah rabun,telinga hampir tuli,dan mulut ini telah kaku untuk melafadzkan ayat ayat-Nya?Maka,gunakanlah waktu sehat dan kondisi lapang tersebut untuk mensyukuri nikmat-Nya.

Yang pasti Allah akan menanyakan semua pemberian nikmat-Nya di dunia.Jika seorang hamba mampu menjawab bahwa semua kenikmatan yang ia miliki di gunakan untuk ketaatan kepada-Nya,maka ia telah mensyukuri nikmat tersebut,dan kelak Allah akan membalas rasa syukurnya dengan kenikmatan yang lebih baik.Sebaliknya jika hamba tersebut menggunakan semua kenikmatan tersebut di luar ketaatan kepada-Nya,bisa di pastikan bahwa Allah akan meminta pertanggung jawaban atasnya.Jika hamba tersebut tidak menunjukan hujjah yang kuat,maka Allah akan menyiksanya sebagai bentuk keadilan atasnya.

 فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ 
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
(Q.S Ar-rahmaan)

Leave a Reply