Tinggal kurang lebih satu bulan lagi kita muslim yang ada di dunia akan memasuki bulan Ramadhan.Bulan penuh Rahmat,Berkah penuh ampunan,bulan di mana pintu surga di buka selebar-lebarnya dan pintu neraka di tutup serapat-rapatnya.Tapi tahukah kita di balik semua itu ada rahasia besar di balik puasa yang kita jalani.
Dalam keadaan normal tubuh kita
mendapatkan energi dan nutrisi dari luar tubuh melalui makanan, minuman dan
radiasi. Ketika kita puasa disiang hari, dimana tidak ada asupan makan,
aktifitas dan gerak kita akan membakar energi hingga habis.
Pertama-tama energi akan diperoleh
dari glucosa hasil makan (sahur), setelah habis, energi diperoleh dari glicogen
dalam darah. Bila kandungan glicogen berkurang, otak menyatakan lapar lalu
menyuruh kita makan. Bila kita sedang berpuasa otak akan otomatis menghidupkan
PROGRAM AUTOLISIS.
Semua makhluk hidup di bumi dibekali
dengan sistem (fithrah) autolisis yang khas:
- Pohon berpuasa dengan menggugurkan
daun
- Rumput dan biji berpuasa dengan
berhenti tumbuh (dorman)
- Beruang berpuasa selama musim
dingin
- Buaya berpuasa (aestivasi) selama
musim panas
- Ikan paus dan burung berpuasa
ketika bermigrasi
- Ikan salmon, pinguin, berpuasa
ketika musim kawin
- Kuda, kucing, berpuasa ketika
terserang penyakit hingga sembuh
Ketika autolisis diaktifkan, maka ia
segera beraksi. Autolisis akan mencari database rancangan dasar (fithrah)
manusia. Secara keseluruhan ada sekitar 50 trilyun sel penyusun tubuh yang
terdiri dari sekitar 200 jenis sel. Berbekal data detail setiap sel autolisis menjelajah
seluruh tubuh.
Autolisis mengerti bagaimana
seharusnya kondisi sehat dari setiap jenis sel, dibagian tubuh mana seharusnya
sel itu berada, dan berapa banyak jumlah dari tiap jenis sel yang ideal bagi
tubuh.
Ia akan menghampiri sel-sel liar yang
tidak terdapat dalam daftar fithrah, mengubah asam amino dan gula. Bila sel-sel
liar habis, ia akan mendatangi timbunan lemak dalam tubuh dan membakar
(oksidasi lemak) menjadi keton.
Dengan demikian Autolisis akan
menghilangkan sel-sel rusak, sel sel mati, BENJOLAN hingga TUMOR serta timbunan
lemak yang sering menjadi sarang zat beracun (baca:penyakit).
Sel-sel liar dan lemak yang telah
dihancurkan akan dibawa ke Hati. Saat kita puasa, hati tidak disibukkan oleh
hasil serapan dari Usus. Oleh karena itu hati akan bekerja penuh menyaring
RACUN-RACUN hasil AUTOLISIS. Selanjutnya RACUN akan dibuang keluar tubuh.
Disinilah proses DETOKSIFIKASI (pengeluaran racun/penyakit) terjadi.
Ketika berpuasa darah juga akan
dipenuhi energi dan nutrisi yang sehat dan berkualitas tinggi, sehingga
penggantian sel mati, perbaikan sel rusak, dan pembentukan sel baru, terjadi
dengan kualitas prima.. Tubuh kita segera memiliki sel- sel baru dengan
kualitas fithrah, sehat dan berfungsi baik kembali.
Ketika kita berpuasa, energi yang
dihemat dari sistem pencernaan, akan digunakan untuk aktifitas sistem kekebalan
tubuh dan proses berpikir oleh otak. Oleh karena itu dengan puasa penyakit
lebih mudah disembuhkan dan kita lebih mudah menerima pelajaran maupun saat
berpikir.
Namun dibalik semua itu, rahasia
kemampuan autolisis terletak pada NIAT. Autolisis hanya akan aktif bila kadar
glicogen darah berkurang dan otak menyimpulkan kita lapar dan harus makan namun
kita berniat tidak makan alias BERPUASA. Autolisis tidak akan terjadi ketika
tidak niat berpuasa. Inilah salah satu RAHASIA besar berpuasa...
Secara sederhana autolisis adalah
sistem automatisasi dalam tubuh yang memformat ulang kondisi tubuh ke
kondisi ideal.
Jika kita perhatikan uraian diatas,
maka amat mengena sekali sabda Rasulullah SAW : Sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla telah mewajibkan puasa Romadhan dan aku telah mensunnahkan menegakkan
shalatnya (terawih), maka barangsiapa berpuasa dan menegakkannya mengharapkan
ridho Allah SWT maka keluar dari dosa-dosanya seperti hari ibunya
melahirkannya. (HR. Imam Ahmad, Nasai , Ibnu Majh).
Mengapa Puasa Dibatasi Subuh sampai
Maghrib?
Produksi Enzim oksidasi asam lemak
dalam tubuh terbatas dan akan habis bila kita berpuasa 16 jam. Bila kita
memaksakan diri berpuasa maka kadar asam lemak dalam darah meningkat sehingga
menyebabkan otak kita membengkak, pusing bahkan bisa menyebabkan koma. Oleh
karena itu makan sahurlah mendekati imsyak dan segeralah berbuka waktu masuk
waktu maghrib. Jadi kurang lebih kita berpuasa 13 - 14 jam. Subhanallah, 1400
tahun lalu Rosulullah pernah mengajarkannya pada kita.
“Manusia akan senantiasa berada
dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan melambatkan
sahur.” (HR. Ahmad)
Sungguh..... Allah tidak butuh
apa-apa dari makhluk, tetapi Allah memberi petunjuk pada Makhluk agar kehidupan
makhluk penuh dengan NIKMAT.