Hari jumat adalah hari yang agung di sisi Allah Ta'ala. Allah telah mengistimewakan hari jumat bagi kaum muslimin dan menjadikannya sebagai hari raya perpekan untuk mereka. Allah telah menyediakan janji istimewa bagi hamba-Nya yang memuliakan hari tersebut dengan pahala yang besar ampunan dosa selama satu pekan. Yakni apabila ibadah Jum'at yang dikerjakan hamba tersebut baik dan menghiasinya dengan syarat-syarat kesempurnaanya.Namun pada hari ini saya mengalami sendiri di mana saya Adzan sendiri,Qomat sendiri dan menjadi imam sendiri dan hanya diikuti dua orang wanita yang sudah sepuh.Rasanya sangat ironis jika melihat keutamaanya,baik itu pada hari jum'at ataupun hari-hari lainnya jika pokok bahasannya adalah SHOLAT tepat pada waktunya.
Dari Ibnu Mas`ud berkata : “Aku bertanya
kepada Rasulullah saw: “Apakah amalan yg paling afdhal?”,
beliau bersabda: “Shalat pd waktunya”, aku berkata kembali:
“Kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berbakti kepada kedua orang tua”,
kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berjihad fi sabilillah”. Ibnu
Mas’ud berkata: Rasulullah saw telah menyampaikannya kepadaku secara langsung,
jikalau aku meminta tambahan nasehat lagi niscaya beliau menambahnya. Muttafaq
’alaih. [Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :527 &
Muslim no hadist: 85]
Terkadang kita tidak sadar di dalam hati ataupun terucap lewat
lisan telah memberi perintah kepada Allah SWT,taukah apa perintah itu?yaitu
"TUNGGU",ketika adzan terdengar sengaja kita menunda-nunda.
Dari suara muadzin terdengar : Allahu Akbar!… Allahu
Akbar! Allahu Akbar!… Allahu Akbar!
di sini nantinya terlihat mana yang membesarkan Allah dan mana
yang membesarkan DUNIA!Yang membesarkan Allah dia akan segera bergegas menuju
masjid karena bagi orang yang beriman adzan adalah panggilan Allah,bagi yang
membesarkan dunia???
“Duh! Sudah adzan, sebentar lagi ah shalatnya… tanggung kerjaannya
tinggal sedikit lagi.”
“Eh kok adzan? Padahal filmnya lagi seru nih! Nanti saja shalatnya
kalau filmnya sudah selesai ah. Tapi waktu shalatnya nanti keburu habis?!
Tunggu iklan saja deh kalau begitu, shalatnya juga harus cepat nih.”
Masih mau mengelak kalau kita sering memberi
perintah TUNGGU kepada Allah?
Ketahuilah bahwa orang-orang tersebut di atas
termasuk jenis orang yang melalaikan shalatnya. Perhatikanlah firman Allah,
yang artinya “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Maa’uun: 4-5)
Al-Haafidz Ibnu Katsir rahimahullahu ta’ala berkata,
yang dimaksud orang-orang yang lalai dari shalatnya adalah:
1.
Orang tersebut menunda shalat dari awal waktunya
sehingga ia selalu mengakhirkan sampai waktu yang terakhir.
2.
Orang tersebut tidak melaksanakan rukun dan
syarat shalat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala dan dicontohkan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
3.
Orang tersebut tidak khusyu’ dalam shalat dan
tidak merenungi makna bacaan shalat.
Dan
siapa saja yang memiliki salah satu dari ketiga sifat tersebut maka ia termasuk
bagian dari ayat ini (yakni termasuk orang-orang yang lalai dalam shalatnya).
Apa Adzabnya ?
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dari
sahabat Samurah bin Junab radhiyallahu ‘anhusebagaimana
disebutkan dalam hadits yang panjang tentang sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam (dalam kisah tentang mimpi beliau):
“Kami mendatangi seorang laki-laki yang terbaring dan ada juga
yang lain yang berdiri sambil membawa batu besar, tiba-tiba orang tersebut
menjatuhkan batu besar tadi ke kepala laki-laki yang sedang berbaring dan
memecahkan kepalanya sehingga berhamburanlah pecahan batu itu di sana sini,
kemudian ia mengambil batu itu dan melakukannya lagi. Dan tidaklah ia kembali
mengulangi lagi hal tersebut sampai kepalanya utuh kembali seperti semula dan
ia terus-menerus mengulanginya seperti semula dan ia terus-menerus mengulanginya
seperti pertama kali.”
Disebutkan dalam penjelasan hadits ini “Sesungguhnya laki-laki
tersebut adalah orang yang mengambil Al-Qur’an dan ia menolaknya, dan orang
yang tidur untuk meninggalkan shalat wajib.”
Lalu Bagaimana Orang yang Meninggalkan Shalat Secara Mutlak ?
Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat
secara keseluruhan hukumnya kafir keluar dari Islam, berdasarkan sabda
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam: “Perbedaan antara kita dengan mereka
(orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkan shalat maka ia
telah kafir.” (HR. At-Tirmidzi -Shahih)
Shalat
tepat pada waktunya di masjid adalah bagian dari memakmurkan masjid,sedangkan
orang yang memakmurkan masjid insya allah akan mendapat petunjuk dari Allah
Azza wa Jalla,seperti dalam firmanNya : Hanyalah yang memakmurkan
mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.(At-Taubah
18)
Saya pribadi mengajak pada diri saya sendiri dan saudara-saudaraku
muslimin semua,marilah kita bersama-sama berusaha maksimal untuk memperbaiki
shalat kita karena ketahuilah bahwa amalan yang pertama akan dihisab oleh Allah
di akhirat nanti adalah shalat. Dan kita memohon perlindungan kepada Allah
Ta’ala dari kehinaan dan kondisi orang-orang yang di adzab Allah karena lalai
dari shalat.