Pagi yang cerah ini membuat saya menyadari akan anugerah terbesar atas nikmat yang telah Allah berikan pada saya selaku hambaNya.Coba saja tengok sinar matahari saja di berikan secara gratis,udara yang biasa kita hirup pun juga demikian,begitu juga nikmat kesehatan jika tidak di beri kesehatan tentunya tak akan bisa menikmati semua ini.Pernahkah kita menyadari akan hal itu?itulah nikmat Allah,dalam surat Ar-Rahman di sebutkan : “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Dalam kehidupan ini
kita dituntut untuk saling kasih mengasihi dan cinta mencintai.Semua itu alami
dan di benarkan,tetapi sebagai sosok makhluk yang telah diciptakan Allah
sangatlah tidak terpuji bila kita tidak mencintaiNya terlebih dahulu apalagi
menempatkan perasaan kita kepadaNya pada urutan belakang.
Mencintai Allah adalah topic
kita yang paling penting sebab ia merupakan sebuah kewajiban.Sebelum membahas
lebih lanjut mari kita simak beberapa ayat di bawah ini :
Dan diantara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang
berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal).(Al-Baqarah
165)
Katakanlah: "jika bapa-bapa ,
anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan
yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan
dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan
Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.(At-taubah
24)
Dan orang-orang yang telah
menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap
apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan
(orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam
kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah
orang orang yang beruntung.(Al-Hasyr
9)
Islam
sebagai sebuah agama besar mengakui adanya cinta sebagai fitrah yang di berikan
Allah kepada manusia.Dengan adanya fitrah ini diharapkan manusia menjalani
kehidupan dunia berdasarkan cinta kasih.Hasan Al Banna mengatakan bahwa,”dengan
dua sayap inilah islam di terbangkan setinggi-tingginya ke langit kemuliaan”
Cinta
kepada lawan jenis,keturunan,harta,perhiasan,kendaraan,atau tabungan untuk
persiapan masa depan anak,tidak pernah di larang oleh islam.Selama cinta kepada
semua itu,tidak mengalihkan kewajiban manusia untuk beribadah dan taat kepada
Allah.Dalam hal inI Ibnu Abbas pernah berkata bahwa orang yang sedang jatuh
cinta tidak akan masuk surga kecuali ia bersabar dan bersikap iffah (menjaga
kehormatan diri) karena Allah dan menyimpan cintanya karena Allah.
Cinta
kita kepada selain Allah seperti cinta kepada sahabat atau bahkan kekasih pada
hakikatnyamerupakan aktualisasi cinta kepada Allah sebab cinta merupakan bentuk
kerukunan dan ketentraman hidup.Kalau cinta kita salurkan ke dalam nilai-nilai
agama,apapun yang di perintahkan agama akan terasa menjadi indah,begitu pula
seperti puasa,zakat,haji,sedekah persis seperti kita cinta kepada seorang gadis
J.Dan secara otomatis
pula keindahan tersebut memberikan kita energy untuk melaksanakan ibadah
sehingga kemalasan dalam beribadah tidak akan kita jumpai.Sebab keindahan telah
menutpi semua kesulitan.Setelah adanya energy yang besar untuk beribadah,maka
selanjutnya cinta akan membuat kita rela berkorban demi agama,seperti jaman
rosul dan sahabatnya yang mati-matian berperang membela agama Allah sampai
titik darah penghabisan.Jikalau dulu Allah tidak mengutus Rosul beserta sahabat-sahabatnya mengkin
islam tidak akan kita nikmati sekarang.
Dalam
Islam,cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan(ittiba’) dan ketaatan
terhadap ketentuaNya.Sebagaimana FirmanNya: Katakanlah: "Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali
‘imran 31)
Ayat
di atas member pengetahuan kepada kita bahwa cinta kepada Allh dan RosulNya
harus di wujudkan dengan ketaatan dan ketaqwaan sehingga cinta yang telah
bersemai dapat memotivasi kita dalam beribadah dan menjalankan semua dengan
ridho.Begitu juga ketika kita mencintai seseorang,apabila dilandasi dengan
keyakinan bahwa cinta itu adalah fitrah yang di anugerahkan Allah kepada kita
dan harus di manfaatkan sepositif mungkin semata-mata karena Allah maka akan
mengantarkan kita pada satu level,di mana Allah melimpahkan cinta abadiNya yang
tak terkira sehingga cinta yang sedang di jalin akan senantiasa berada dalam jalan
yang lurus.
Cinta
kita kepada Allah dan RosulNya merupakan bentuk cinta hakiki dan sangat berbeda
dengan bentuk cinta kita kepada seseorang.Perbedaanya terletak pada tindakan
kita dalam menunjukan cinta kepada mereka.
Dalam
mencintai Allah dan RosulNya kita akan berusaha membentuk kehidupan sebagai
ajang untuk mendekatkan diri dan beribadah kepadaNya dan mengikuti
petunjuk-petunjuk RosulNya.Kita juga akan lebih takut dan tawakal
kepadaNya.Sedang dalam mencintai seseorang kita akan berusaha membentuk kehidupan
ini dengan penuh kebahagiaan,romantic,jauh dari hal-hal menyakitkan.Kita akan
berusaha selalu dekat dengannya dan tidak ingin meninggalkannya.Cinta kepada
seseorang melibatkan apa saja yang bisa memenuhi kebutuhan dan memuaskan
tuntutan.Sehingga menjadi mustahil bertahan hidup dalam kesendirian dan
keterasingan.Jika cinta kita terhadap seseorang bisa bertepuk sebelah tangan
namun jika dengan Allah niscaya Allah akan membalas cinta kita.Dengan kata lain
cinta kita kepada Allah dan RosulNya dapat menimbulkan ketakutan dan keseganan
untuk berbuat dosa.
Rosulullah
saw bersabda:”Pada hari kiamat Allah berfirman:”Dimanakah mereka orang-orang yang saling mencintai karena
keagunganKu?Pada hari yang tiada naungan selain naunganKu ini,Aku menaungi
mereka dengan naunganKu.”(HR.Muslim)
Semoga
kita termasuk orang-orang yang senantiasa selalu mencintai Allah dan
RosulNya,agar kelak mendapat syafaat serta naunganNya..Aamiin J