Friday, August 24, 2012

Cinta Allah Dan RosulNya

0 comments



Pagi yang cerah ini membuat saya menyadari akan anugerah terbesar atas nikmat yang telah Allah berikan pada saya selaku hambaNya.Coba saja tengok sinar matahari saja di berikan secara gratis,udara yang biasa kita hirup pun juga demikian,begitu juga nikmat kesehatan jika tidak di beri kesehatan tentunya tak akan bisa menikmati semua ini.Pernahkah kita menyadari akan hal itu?itulah nikmat Allah,dalam surat Ar-Rahman di sebutkan : “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Dalam kehidupan ini kita dituntut untuk saling kasih mengasihi dan cinta mencintai.Semua itu alami dan di benarkan,tetapi sebagai sosok makhluk yang telah diciptakan Allah sangatlah tidak terpuji bila kita tidak mencintaiNya terlebih dahulu apalagi menempatkan perasaan kita kepadaNya pada urutan belakang.


Mencintai Allah adalah topic kita yang paling penting sebab ia merupakan sebuah kewajiban.Sebelum membahas lebih lanjut mari kita simak beberapa ayat di bawah ini :

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).(Al-Baqarah 165)

Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.(At-taubah 24)

Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.(Al-Hasyr 9)

Islam sebagai sebuah agama besar mengakui adanya cinta sebagai fitrah yang di berikan Allah kepada manusia.Dengan adanya fitrah ini diharapkan manusia menjalani kehidupan dunia berdasarkan cinta kasih.Hasan Al Banna mengatakan bahwa,”dengan dua sayap inilah islam di terbangkan setinggi-tingginya ke langit kemuliaan”

Cinta kepada lawan jenis,keturunan,harta,perhiasan,kendaraan,atau tabungan untuk persiapan masa depan anak,tidak pernah di larang oleh islam.Selama cinta kepada semua itu,tidak mengalihkan kewajiban manusia untuk beribadah dan taat kepada Allah.Dalam hal inI Ibnu Abbas pernah berkata bahwa orang yang sedang jatuh cinta tidak akan masuk surga kecuali ia bersabar dan bersikap iffah (menjaga kehormatan diri) karena Allah dan menyimpan cintanya karena Allah.

Cinta kita kepada selain Allah seperti cinta kepada sahabat atau bahkan kekasih pada hakikatnyamerupakan aktualisasi cinta kepada Allah sebab cinta merupakan bentuk kerukunan dan ketentraman hidup.Kalau cinta kita salurkan ke dalam nilai-nilai agama,apapun yang di perintahkan agama akan terasa menjadi indah,begitu pula seperti puasa,zakat,haji,sedekah persis seperti kita cinta kepada seorang gadis J.Dan secara otomatis pula keindahan tersebut memberikan kita energy untuk melaksanakan ibadah sehingga kemalasan dalam beribadah tidak akan kita jumpai.Sebab keindahan telah menutpi semua kesulitan.Setelah adanya energy yang besar untuk beribadah,maka selanjutnya cinta akan membuat kita rela berkorban demi agama,seperti jaman rosul dan sahabatnya yang mati-matian berperang membela agama Allah sampai titik darah penghabisan.Jikalau dulu Allah tidak mengutus  Rosul beserta sahabat-sahabatnya mengkin islam tidak akan kita nikmati sekarang.

Dalam Islam,cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan(ittiba’) dan ketaatan terhadap ketentuaNya.Sebagaimana FirmanNya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali ‘imran 31)

Ayat di atas member pengetahuan kepada kita bahwa cinta kepada Allh dan RosulNya harus di wujudkan dengan ketaatan dan ketaqwaan sehingga cinta yang telah bersemai dapat memotivasi kita dalam beribadah dan menjalankan semua dengan ridho.Begitu juga ketika kita mencintai seseorang,apabila dilandasi dengan keyakinan bahwa cinta itu adalah fitrah yang di anugerahkan Allah kepada kita dan harus di manfaatkan sepositif mungkin semata-mata karena Allah maka akan mengantarkan kita pada satu level,di mana Allah melimpahkan cinta abadiNya yang tak terkira sehingga cinta yang sedang di jalin akan senantiasa berada dalam jalan yang lurus.

Cinta kita kepada Allah dan RosulNya merupakan bentuk cinta hakiki dan sangat berbeda dengan bentuk cinta kita kepada seseorang.Perbedaanya terletak pada tindakan kita dalam menunjukan cinta kepada mereka.

Dalam mencintai Allah dan RosulNya kita akan berusaha membentuk kehidupan sebagai ajang untuk mendekatkan diri dan beribadah kepadaNya dan mengikuti petunjuk-petunjuk RosulNya.Kita juga akan lebih takut dan tawakal kepadaNya.Sedang dalam mencintai seseorang kita akan berusaha membentuk kehidupan ini dengan penuh kebahagiaan,romantic,jauh dari hal-hal menyakitkan.Kita akan berusaha selalu dekat dengannya dan tidak ingin meninggalkannya.Cinta kepada seseorang melibatkan apa saja yang bisa memenuhi kebutuhan dan memuaskan tuntutan.Sehingga menjadi mustahil bertahan hidup dalam kesendirian dan keterasingan.Jika cinta kita terhadap seseorang bisa bertepuk sebelah tangan namun jika dengan Allah niscaya Allah akan membalas cinta kita.Dengan kata lain cinta kita kepada Allah dan RosulNya dapat menimbulkan ketakutan dan keseganan untuk berbuat dosa.

Rosulullah saw bersabda:”Pada hari kiamat Allah berfirman:”Dimanakah mereka orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKu?Pada hari yang tiada naungan selain naunganKu ini,Aku menaungi mereka dengan naunganKu.”(HR.Muslim)

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa selalu mencintai Allah dan RosulNya,agar kelak mendapat syafaat serta naunganNya..Aamiin J

Leave a Reply