Sepertinya kata "Galau" sedang naik tahta.Sering kita lihat di status di Facebook,twitter dan media jejaring lainnya tak luput ungkapan "Galau".Galau sendiri adalah suatu keadaan dimana kita sedang memikirkan suatu masalah secara berlebihan, bingung apa yang harus kita lakukan dengan masalah itu, hingga menimbulkan efek emosi yang labil, pikiran pusing, bahkan mendadak insomnia. Dengan kata lain galau adalah perasaan yang sedang kacau tidak karuan.
"Galau" sering nyatronin anak-anak muda bahkan bukan para anak-anak yang muda saja orang yang sudah tua juga bisa terkena "Galau",bahkan sejak jaman Rasulullah SAW sudah ada apa itu "Galau".Dalam suatu riwayat dikatakan seseorang yang sedang "Galau" atau gelisah dan beberapa cara untuk mengatasinya,seperti riwayat berikut :
"Galau" sering nyatronin anak-anak muda bahkan bukan para anak-anak yang muda saja orang yang sudah tua juga bisa terkena "Galau",bahkan sejak jaman Rasulullah SAW sudah ada apa itu "Galau".Dalam suatu riwayat dikatakan seseorang yang sedang "Galau" atau gelisah dan beberapa cara untuk mengatasinya,seperti riwayat berikut :
Pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Sahabat Rasulullah SAW yang bernama Ibnu Mas’ud r.a meminta nasehat, katanya: ”Wahai Ibnu Mas’ud berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah dan pikiranku kusut, makan tak enak dan tidur pun tak nyenyak.” Maka Ibnu Mas’ud menasehatinya, katanya: ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu untuk mengunjungi tiga tempat, yaitu ketempat orang yang membaca Al Qur’an, engkau baca Al-Qur’an atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau engkau pergi ke majlis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah SWT. Atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau ber-khalwat beribadah kepada Allah SWT, umpamanya di tengah malam buta di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan salat malam, meminta dan memohon kepada Allah SWT ketenangan jiwa, ketentraman fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobat dengan cara ini , engkau minta kepada Allah agar diber-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu bukan lagi hatimu.”
Setelah orang itu pergi ke rumahnya, diamalkannya nasihat Ibnu Mas’ud r.a itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian diambilnya Al-Qur’an, terus dia baca dengan hati yang khusu’. Selesai membaca Al-Qur’an, berubahlah kembali jiwanya, menjadi jiwa yang tenang dan tenteram, fikirannya jernih, kegelisahannya hilang sama sekali.
Setelah orang itu pergi ke rumahnya, diamalkannya nasihat Ibnu Mas’ud r.a itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian diambilnya Al-Qur’an, terus dia baca dengan hati yang khusu’. Selesai membaca Al-Qur’an, berubahlah kembali jiwanya, menjadi jiwa yang tenang dan tenteram, fikirannya jernih, kegelisahannya hilang sama sekali.
Jangan Galau, Innallaha
Ma’ana!
Jika "Galau" nya sangat parah bagaimana cara mengatasinya?Tenang,tenang di dalam Al-Qur'an Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Jika "Galau" nya sangat parah bagaimana cara mengatasinya?Tenang,tenang di dalam Al-Qur'an Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Ayat
di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap
masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung
terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun
manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi
kesedihan dan kegalauan tersebut.
...Allah telah
memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang
menghampiri jiwa...
Adakalanya,
seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan
berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir
yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.
Tetapi,
Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang
bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri
jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak
dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya
menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.
Berikut
ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau;
1. Sabar
Hal
pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada
henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan
kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang
mendatanginya.
Allah
Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar” (Qs.
Al-Baqarah 153).
Selain
menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat
beratnya beban yang dihadapi.
2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika
seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari
sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah
menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam
ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:
“Hanya
kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka
akan meringankan beban berat yang kita derita...
Mengingat
bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika
keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan
beban berat yang selama ini kita derita.
Rasulullah shalallahi
alaihi wasallam ketika
menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah
mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat
bergantung bagi setiap makhluk.
3. Positive thinking
Positive
thinking atau berpikir positif, perkara tersebut
sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang
menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk
kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya
sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai
jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana
firman-Nya;
“Karena
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).
4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang
yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan.
Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya.
Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan
menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan
dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang
mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan
ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan
mengingat-Nya.
...Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua
persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana
firman-Nya:
“Orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Berbeda
dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya
terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama
sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.
Tentunya,
sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau,
maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir
positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan
kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah
galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.
Sudah tahukan cara mengatasi "Galau",sekarang mari praktekan agar wabah "Galau" tak menghampiri lagi.Semoga kita di beri hati yang tenang serta kejernihan hati dalam berfikir.Aamiin :)
Sudah tahukan cara mengatasi "Galau",sekarang mari praktekan agar wabah "Galau" tak menghampiri lagi.Semoga kita di beri hati yang tenang serta kejernihan hati dalam berfikir.Aamiin :)
Wah keren. Salam Pena. Teruslah menulis sobat dan menginspirasi orang lain. salam kenal. :-)
Nurul
http://mnurulikhsansaleh.blogspot.com/