Ada cerita
menarik,yaitu sebab perlunya Allah SWT memanggil langsung nabi Muhammad SAW
untuk bermi’roj dalam penyampaian wahyu shalat,terlepas dari takdir memang
Allah SWT telah mempersiapkan Sidrotul Muntaha tempat penyampaian wahyu itu.
Syahdan,suatu ketika
bumi berdebat dengan langit.Bumi berkata,”Aku
lebih baik darimu wahai langit,karena Allah taala telah menghiasiku dengan
daratan,lautan,sungai-sungai,gunung dan lain
sebagainya.”
Langit tidak mau kalah
dengan menjawab,”Saya lebih baik darimu
wahai bumi,karena matahari,bulan,bintang-bintang,gugusan galaksi,arsy,dan
syurga ada di langit.”
Bumi berkilah.”Di Baitullah para nabi,rosul,wali,dan kaum
mukminin berziarah dan bertawaf.”
“Di Baitil Makmur para malaikat langit juga bertawaf.Lalu di syurga
arwah para nabi,rosul,wali,dan orang-orang sholeh bersemayam.”Jawab langit
Bumi berkata,”Itu semua tidak sebanding.Sesungguhnya
pemimpin para rosul dan nabi terakhir serta kekasih Allah Tuhan semesta alam
merupakan kejadian yang lebih baik dari itu semua.Kesempurnaan penghormatan
kepada Rosul berada padaku syariat-Nya berjalan di bumi.”
Langit tidak bisa
menjawab perkataan bumi itu.Ia merasa memang Rosulullah SAW tidak ada
bandingannya dengan apapun di jagat raya ini.Ia merasa lemah lalu menghadap
Allah SWT dan berkata,”Tuhanku,Engkau
Maha Memperkenankan yang mengalami kesulitan yang berdoa pada-Mu.Saya merasa
lemah tidak bisa menjawab debatan bumi.Saya mohon naikkan Muhammad SAW
kepadaku(ke langit) yang membuatku mulia,sebagaimana Engkau telah membuat bumi
gembira dengan keindahan Rosul dan karenanya bumi menjadi mulia.”
Allah SWT menerima doa
langit dan mewahyukan kepada jibril di malam kedua puluh tujuh pada bulan
Rojab,”Janganlah engkau bertasbih malam
ini!Dan engkau Izroil jangan mencabut nyawa malam ini!”
Jibril bertanya,”Apakah kiamat datang sekarang ini?”
Allah menjawab,”Tidak,wahai Jibril.Tetapi pergilah ke syurga
dan ambillah Buroq,bawalah ia kepada Muhammad!”
Jibril bergegas menuju
syurga dan melihat ada empat puluh ribu Buroq terhampar di kebun syurga dengan
tanda di dahinya tulisan ‘Muhammad’.Di antara buroq-buroq itu Jibril meihat
satu buroq yang kepalanya tertunduk menangis dan berlinang air matanya.
Jibril berkata,”Ada apa gerangan,wahai Buroq?”
Buroq menjawab,”Wahai jibril,aku telah mendengar kira-kira
empat puluh ribu tahun lalu nama Muhammad.Selama itu tertancap di hatiku
kecintaan kepada pemilik nama itu serta kerinduanku kepadanya.Aku tidak doyan
makan dan minum setelah itu karena kerinduan itu.”
Jibril berkata,”Saya akan melepas rindumu itu.”Jibril
mempersiapkan buroq dan menaikinya lalu mendatangi Rosulullah SAW untuk
keperluan Isro’ Mi’roj (Durrotun
Naasikhin,hal 117)
subahanallah