Sesungguhnya keajaiban manusia di
akhir zaman ini sangat banyak dan nyata sekali. Terkadang kita kurang jeli
memperhatikannya sehingga terlihat dunia ini berjalan baik-baik saja. Namun,
bila kita cermati dengan baik, kita akan menemukan segudang keajaiban dan
keanehan dalam kehidupan manusia akhir zaman dan hampir dalam semua lini
kehidupan. Keajaiban yang kita maksudkan di sini bukan terkait dengan persitiwa
alam seperti gempa bumi, tsunami dan sebagainya, atau kejadian yang aneh-aneh
lainnya, melainkan pola fikir manusia yang paradoks yang berkembang biak di
akhir zaman ini.
Namun, bila ada khatib, ustad atau
masyarakat Muslim mengajak jamaah dan umat Islam untuk konsisten dengan ajaran
agamanya, maka orang dengan mudah menuduhnya sebabai khatib, penceramah atau
ustad yang keras dan tidak bisa berdakwah dengan hikmah, bahkan perlu dicurigai
sebagai calon teroris.(lihat gambar kanan).
3. Apa saja yang dituliskan dalam koran, dengan mudah orang mempercayainya, kendati itu hanya tulisan manusia dan belum teruji kebenarannya. Membaca dan mempelajarinya dianggap lambang kemajuan.
Berikut ini adalah sebagian kecil
dari berfikir paradoks yang berkembang akhir-akhir ini dalam masyarakat luas.
Lebih ajaib lagi, berfikir paradoks tersebut malah dimiliki pula oleh sebagian
umat Islam dan para tokoh mereka. Di antaranya :
1. Bila seorang pengusaha atau pejabat tinggi melakukan korupsi milyaran dan bahkan triliunan rupiah, maka aparat penegak hukum dengan mudah mengatakan tidak ada bukti untuk menahan dan mengadilinya. (gambar kiri)
1. Bila seorang pengusaha atau pejabat tinggi melakukan korupsi milyaran dan bahkan triliunan rupiah, maka aparat penegak hukum dengan mudah mengatakan tidak ada bukti untuk menahan dan mengadilinya. (gambar kiri)
Namun, bila yang mencuri itu seorang
nenek atau masyarakat bawah (lemah), dengan mudah dapat ditangkap, disidangkan
dan diputuskan hukuman penjara, kendati mereka mengambil hanya satu buah
semangka atau tiga buah kakau, mungkin saja karena lapar. (Gambar kanan)
2. Bila ada orang atau kelompok dengan nyata-nyata merusak dan melecehkan ajaran Islam yang sangat fundamental, seperti Tuhan, Kitab Suci dan Rasulnya, di negeri-negeri Islam, maka orang dengan gampang mengatakan yang demikian itu adalah kebebasan berpendapat, berekspresi dan menafsirkan agama.(lihat gambar kiri)
2. Bila ada orang atau kelompok dengan nyata-nyata merusak dan melecehkan ajaran Islam yang sangat fundamental, seperti Tuhan, Kitab Suci dan Rasulnya, di negeri-negeri Islam, maka orang dengan gampang mengatakan yang demikian itu adalah kebebasan berpendapat, berekspresi dan menafsirkan agama.(lihat gambar kiri)
3. Apa saja yang dituliskan dalam koran, dengan mudah orang mempercayainya, kendati itu hanya tulisan manusia dan belum teruji kebenarannya. Membaca dan mempelajarinya dianggap lambang kemajuan.
Akan tetapi, apa yang tercantum
dalam Al-Qur’an belum tentu dipercayai dan diyakini kebenarannya, kendati
mengaku sebagai Muslim. Padahal Al-Qur’an itu Kalamullah (Ucapan Allah) yang
mustahil berbohong. Kebenarannya sudah teruji sepnajang masa dari berbagai sisi
ilmu pengetahuan. Akhir-akhir ini muncul anggapan mengajarkan Al-Qur’an bisa
mengajarkan paham terorisme.
4. Tidak sedikit manusia, termasuk
yang mengaku Muslim yakin dan bangga dengan sistem hidup ciptaan manusia
(jahiliyah), kendati sistem yang mereka yakini dan banggakan itu menyebabkan
hidup mereka kacau dan mereka selalu menghadapai berbagai kezaliman dan ketidak
adilan dari para penguasa negeri mereka. Mereka masih saja mengklaim : inilah
jalan hidup yang sesuai dengan akhir zaman.
Namun, bila ada yang mengajak dan
menyeru untuk kembali kepada hukum Islam, maka orang akan menuduh ajakan dan
seruan itu akan membawa kepada keterbelakangan, kekerasan dan terorisme,
padahal mereka tahu bahwa Islam itu diciptakan oleh Tuhan Pencipta mereka
(Allah) untuk keselamatan dunia dan akhirat dan Allah itu mustahil keliru dan
menzalimi hamba-Nya.
5. Ketika seorang Yahudi atau agama
lain memanjangkan jenggotnya, orang akan mengatakan dia sedang menjalankan
ajaran agamanya.
Namun, saat seorang Muslim
memelihara jenggotnya, dengan mudah orang menuduhnya fundamentalis atau teroris
yang selalu harus dicurigai, khususnya saat masuk ke tempat-tempat umum seperti
hotel dan sebagainya.
6. Ketika seorang Biarawati memakai
pakaian yang menutup kepala dan tubuhnya dengan rapih, orang akan mengatakan
bahwa sang Biarawati telah menghadiahkan dirinya untuk Tuhan-nya.
Namun, bila wanita Muslimah menutup
auratnya dengan jilbab atau hijab, maka orang akan menuduh mereka terbelakang
dan tidak sesuai dengan zaman, padahal mereka yang menuduh itu, para penganut
paham demokrasi, yang katanya setiap orang bebas menjalankan keyakinan
masing-masing.
7. Bila wanita Barat tinggal di
rumah dan tidak bekerja di luar karena menjaga, merawat rumah dan mendidik
anaknya, maka orang akan memujinya karena ia rela berkorban dan tidak bekerja
di luar rumah demi kepentingan rumah tangga dan keluarganya.
Namun, bila wanita Muslimah tingal
di rumah menjaga harta suami, merawat dan mendidik anaknya, maka orang akan
menuduhnya terjajah dan harus dimerdekakan dari dominasi kaum pria atau apa
yang sering mereka katakan dengan kesetaraan gender.
8. Setiap mahasiswi Barat bebas ke
kampus dengan berbagai atribut hiasan dan pakaian yang disukainya, dengan
alasan itu adalah hak asasi mereka dan kemerdekaan mengekpresikan diri.
Namun, bila wanita Muslimah ke
kampus atau ke tempat kerja dengan memakai pakaian Islaminya, maka orang akan
menuduhnya eksklusif dan berfikiran sempit tidak sesuai dengan peraturan dan
paradigma kampus atau tempat kerja mereka.
9. Bila anak-anak mereka sibuk
dengan berbagai macam mainan yang mereka ciptakan, mereka akan mengatakan ini
adalah pembinaan bakat, kecerdasan dan kreativitas sang anak.
Namun, bila anak Muslim dibiasakan
mengikuti pendidikan praktis agamanya, maka orang akan mengatakan bahwa pola
pendidikan seperti itu tidak punya harapan dan masa depan.
10. Ketika Yahudi atau Nasrani membunuh
seseorang, atau melakukan agresi ke negeri Islam khususnya di Paestina,
Afghanistan, Irak dan sebagainya, tidak ada yang mengaitkannya dengan agama
mereka. Bahkan mereka mengakatakan itu adalah hak mereka dan demi menyelamatkan
masyarakat Muslim di sana.
Akan tetapi, bila kaum Muslim
melawan agresi Yahudi atas Palestina, atau Amerika Kristen di Irak dan
Afghanistan, mereka pasti mengaitkannya dengan Islam dan menuduh kaum Muslim
tersebut sebagai pemberontak dan teroris .
11. Bila seseorang mengorbankan
dirinya untuk menyelamatkan orang lain, maka semua orang akan memujinya dan
berhak mendapatkan penghormatan.
Namun, bila orang Palestina
melakukan hal yang sama untuk menyelamatkan anaknya, saudaranya atau orang
tuanya dari penculikan dan pembantaian tentara Israel, atau menyelamatkan
rumahnya dari kehancuran serangan roket-roket Israel, atau memperjuangkan
masjid dan kitab sucinya dari penodaan pasukan Yahudi, orang akan menuduhnya
TERORIS. Kenapa? Karena dia adalah seorang Muslim.
12. Bila anak-anak Yahudi diajarkan
perang dan senjata otomatis untuk membunuh kaum Muslimin Palestina, maka orang
akan menegatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah upaya membela diri
kendati mereka adalah agresor.
Namun, bila anak Palestina belajar
melemparkan batu menghadapi prajurit Yahudi yang dilengakapi dengan tank dan
senjata canggih lainhya saat menghancurkan rumah, masjid dan kampung mereka,
maka orang akan menuduh mereka sebagai pelaku kejahatan yang pantas ditangkap,
dipatahkan tangannya dan dipenjarakan belasan tahun.
Nah, inilah sekelumit keajaiban
manusia di akhir zaman ini. Bisakah kita mendapatkan pelajaran yang baik
sehingga dapat menentukan sikap yang benar, atau kita akan jatuh menjadi korban
keajaiban akhir zaman? Lalu....... DIMANAKAH KEADILAN.......